Tiada hari kecuali perjuangan untuk membahagiakan orangtua
Barokah menjadi hal utama
Fantasi, fantasi menjadi bunga-bunga harian
Perjumpaan dengan orang baru menimbulkan sensasi baru
Tapi kenapa selalu timbul cinta
Cinta? Tak tahu, itukah cinta?
Ataukah hanya sekedar kagum?
Aku pun tak tahu
Keberanianku pada batas memandang dengan diam
Padahal menjaga mata sangat dianjurkan
Aku selalu mengadu pada-Nya
Jika emang telah datang maka jangan dipersulit
Dunia baru, aku sedang menikmatinya
Jangan hadirkan rasa itu kembali
Agar aku mampu profesional dan istiqomah
Hindarkan aku dari rasa iri dengki
Aku berharap dihatiku hanya ada namu-Mu (Tuhan)
Sehingga aku tak kan pernah kecewa
Jika telah ditinggalkan atau meninggalkan
Karena itu berarti telah kembali kepada-Mu
Jika memandangnya itu salah
Jika penasaran akan kehadirannya itu salah
Jika menanti kehadirannya itu juga salah
Maka jauhkanlah aku dari perasaan ini, Tuhan
Jika terkadang saat ku memandang ia juga memandang
Maka mulai besok ku mohon halangi pandangannya sehingga ia tak akan berpikir yang lain
Jika ia telah memiliki seorang maka dekatkanlah
Dan beritahu aku dengan cepat
Kabari aku Tuhan
Tegurlah aku Tuhan
Pukullah diriku jika tak pernah menyadari akan hadirnya teguran dari-Mu
Bimbinglah hamba-Mu ini
Ngingas, 28 Desember 2015
18:02